Tepat pukul tiga alarm mencuat ke dalam gendang telinga. Tangan sebagai mesin otomatis menekan tanda tunda, berharap semoga berdering dilain waktu lagi. Tepat pukul 5 alarm sudah tidak berbunyi lagi, mungkin mereka sadar bahwa hidup tetap akan berlanjut meski mereka mati.
Tanpa kebahagiaan kaki menuju kamar mandi. Suasana dingin menyambut, cuci muka atau tidak? Gosok gigi atau tidak? Dua hal ini yang selalu terlintas. Pada akhirnya hanya ada satu pilihan, cuci muka lalu gosok gigi.
Tidak ada yang berubah. Kotak masuk masih lenggang, hanya beberapa iklan yang masuk menawarkan harga terbaik untuk hari ini. Media sosial masih berputar pada poros yang sama. Masih ada orang yang membagikan potret berkumpul dengan teman, masih ada orang yang sebarang memotret langit, masih ada yang sengaja membagikan lagu favorit, malah yang membagikan cerita menyedihkan pun masih ada. Entah apa maksud mereka, mungkin hanya dalam rangka berbagi saja.
Tidur lagi saja. Dunia ini masih sama. Matahari mulai menerpa rerumputan dibalik jendela. Udara panas mulai menyeruak menembus kulit. Pilihannya adalah bangun lalu cuci muka kembali. Kotak masuk mulai memadat, sebagian besar masih menwarkan sesuatu yang tidak diperlukan dan sebagian kecil pemberitahuan ujian. Bersiaplah, ujarnya. Melakukan persiapan? Tentu tidak. Semoga saja hari besok lebih baik dari hari ini.
Awan abu-abu mulai berarak menyelimuti langit. Orang-orang sekitar mulai mengamankan pakaiannnya, padi yang dijemur segera diangkat, para orang tua mulai memanggil anaknya yang sejak pagi menghilang dari rumah. Hujan tidak turun, hanya tarik ulur katanya. Diluar terdengar keluhan panjang, ‘sudah kubilang hujan tidak akan turun!’.
Padahal sudah tercium bau tanah, ayam-ayam masih berteriak. Tentu dapat dimengerti, mereka sedang mengemankan area kekuasaannya. Tapi mereka terlalu berisik, setelah dilempar batupun, setelah menjauhpun, suara mereka tetap memuakan. Tidak ada pilihan lain selain membiarkannya tetap begitu.
Waktu menuju sore melambat. Tidak ada harapan, hanya harapan semoga malam segera tiba. Satu Hari terasa begitu panjang, Satu Hari terasa begitu sunyi, Satu Hari akan serus begitu. Semoga Satu Hari lainnya tidak seperti Satu Hari hari ini. Itu hanya harapan bukan pilihan.